Minggu, 05 Maret 2017
Pada hari Rabu, perusahaan telekomunikasi raksasa itu mengatakan bahwa mereka akan meluncurkan “5G Evolution” pertama mereka di kedua kota tersebut. Kemungkinan, mereka akan berusaha untuk memperbaiki infrastruktur yang ada agar siap menggunakan teknologi nirkabel generasi baru.
AT&T berkata, secara teori, kedua kota tersebut akan merasakan kenaikan kecepatan hingga 400 megabits per detik, atau 40 kali lipat dari jaringan seluler biasanya. Kecepatan itu masih kalah jika dibandingkan dengan 5G, yang seharusnya dapat dengan mudah menawarkan kecepatan di atas 1GB per detik, lapor CNET.
Rencana AT&T ini merupakan bagian dari rencana mereka yang lebih besar, yang disebut Network 3.0 atau Indigo. Tujuan dari proyek itu adalah menggantikan elemen hardware jaringan dengan software. Sehingga, ia menjadi lebih ringkas dan siap untuk mendukung teknologi masa depan, seperti mobil otonom, Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), keamanan siber dan 5G.
Meskipun para operator kini masih bersaing untuk memenangkan hati konsumen dengan layanan seluler, mereka juga mulai melirik teknologi-teknologi masa depan. Setelah mencoba memberikan 5G untuk konsumen di Austin, AT&T berkata bahwa mereka akan membangun “testbed” untuk 5G di sana. Testbed itu didesain utuk mendukung teknologi 5G mereka.
Selain itu, AT&T berencana untuk menawarkan layanan fixed mobile broadband dengan testbed tersebut. Mengingat tingginya kecepatan yang tersedia dengan 5G daripada dengan 4G, AT&T merasa, masyarakat tidak akan peduli tentang harga dan kecepatan setelah teknologi itu mulai digunakan.
“Mereka akan bertanya, ‘Apakah saya bisa menonton siaran langsung virtual reality?’ atau ‘Bisakah bank saya dengan cepat dan aman memastikan autentikasi barang yang ingin saya beli saat saya sedang berpergian?'” kata Chief Strategy Officer AT&T, John Donovan.
